Menteri Komdigi Minta Penerima BLT Tak Gunakan Uang Bantuan untuk Judi Online
- account_circle Redaksi
- calendar_month 4 jam yang lalu
Pemerintah kembali menyalurkan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) mulai Oktober 2025, dengan harapan bantuan tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan yang bermanfaat bagi masyarakat. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Meutya Hafid, mengingatkan agar penerima manfaat tidak menggunakan dana BLT untuk hal-hal negatif seperti judi online atau aktivitas ilegal lainnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Meutya saat meninjau kesiapan Kantor PosIND KCP Blahkiuh, Kabupaten Badung, pada Minggu (2/11/2025). Dalam kunjungannya, ia memastikan proses penyaluran bantuan berjalan tertib dan tepat sasaran.
“Mudah-mudahan bantuan ini benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Meutya setelah memantau langsung proses pencairan di lokasi.
Tahap pertama penyaluran BLT telah dimulai sejak 27 Oktober 2025, dengan nilai bantuan sebesar Rp900 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM). Kementerian Sosial menargetkan penyaluran bantuan ini menjangkau 35 juta KPM atau sekitar 140 juta jiwa, melalui dua jalur utama: bank-bank Himbara dan kantor pos. Dari jumlah tersebut, 18 juta KPM akan menerima BLT melalui kantor pos.
Meutya menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) agar seluruh penerima mendapatkan haknya tanpa terkecuali.
“Jumlah 18 juta penerima bukan angka kecil. Ini keluarga yang harus dijangkau secara adil. Karena itu, kantor pos harus benar-benar siap,” tegasnya.
Dari hasil peninjauan, ia menyatakan bahwa kesiapan teknis maupun SDM sudah memadai. Tahap awal penyaluran telah menyasar sekitar 650 ribu keluarga pada akhir Oktober lalu.
Meutya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak tergoda menggunakan dana bantuan untuk perjudian daring atau konsumsi tidak produktif, melainkan memanfaatkannya untuk membantu kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
- Penulis: Redaksi
