Inisiatif Askrindo Pimpin “Proteksi Hijau” Paduan Ekonomi Berkelanjutan dan Tanggung Jawab Lingkungan
- account_circle Abdillah
- calendar_month Kam, 4 Des 2025

Bagi Askrindo, green insurance adalah arah strategis jangka panjang. Askrindo bertekad menjadi pelopor proteksi hijau di Indonesia, asuransi yang mendorong kesejahteraan dan keadilan sosial, sekaligus menjaga bumi dan sumber daya sebagai penopang kehidupan.
INOVASINEWS.NET – Merujuk United Nations Environment Programme (UNEP), green economy adalah sistem ekonomi yang mendorong kesejahteraan manusia dan keadilan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan. Artinya, pembangunan ekonomi tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan semata, tetapi juga harus mempertimbangkan keberlanjutan dan keseimbangan ekologi.
Bagi PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), green economy berdiri di atas tiga keyword : Pertama, Sistem ekonomi yang mendorong kesejahteraan manusia dan menegakkan keadilan sosial, pertumbuhan ekonomi harus mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara merata. Kedua, Mengurangi risiko terhadap lingkungan, memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat tumbuh dan berkembang tanpa merusak keseimbangan alam. Ketiga, Membatasi penggunaan sumber daya alam secara berlebihan, sebab pertumbuhan ekonomi yang mengabaikan kelestarian ekosistem justru akan menciptakan ketidakstabilan baru di masa depan.
“Green economy bukan sekadar proyek ramah lingkungan atau investasi hijau, tetapi tentang bagaimana seluruh aktivitas ekonomi dijalankan secara bertanggung jawab, tidak eksploitatif, dan menjaga keseimbangan antara manusia, alam, serta keberlanjutan jangka panjang,” kata Direktur Utama PT Askrindo Dr. M. Fankar Umran, MBA., kepada Ruang Inovasi.
Menurutnya, penerapan green economy di dunia asuransi memiliki banyak peluang. Asuransi saat ini, tidak lagi soal proteksi keuangan semata, tetapi juga bagaimana bisa mendorong kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Misalnya di sektor properti dan konstruksi hijau, asuransi mendukung pembangunan gedung yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan, termasuk melindungi dari risiko polusi atau kerusakan selama proses pembangunan.

Untuk kendaraan listrik, Askrindo juga melihat potensi besar. Ke depannya, Askrindo akan menghadirkan pelindungan khusus untuk mobil listrik, seperti asuransi baterai atau sistem pengisian daya. Lalu ada Asuransi Pertanian Parametrik yang sudah dijalankan Askrindo untuk melindungi petani dari risiko gagal panen akibat kekeringan atau hujan berlebih.

“Kami bersyukur bahwa izin komersial produk asuransi parametrik pertanian ini telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dalam waktu dekat akan diluncurkan secara luas. Ini menjadi contoh konkret bagaimana prinsip green economy diterjemahkan ke dalam praktik proteksi yang berpihak pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.,” ungkap M. Fankar optimis.

Berbeda dengan asuransi konvensional, asuransi parametrik berbasis pada data dan indikator alam. Model ini memungkinkan perlindungan yang lebih cepat, transparan, dan efisien, terutama bagi petani yang bergantung pada pola cuaca. Pembayaran klaim tidak perlu menunggu verifikasi kerusakan fisik di lapangan. Ketika curah hujan di suatu wilayah turun di bawah ambang batas tertentu, sistem otomatis memproses klaim sesuai parameter yang telah disepakati.
Green economy bukan sekadar proyek ramah lingkungan atau investasi hijau, tetapi tentang bagaimana
seluruh aktivitas ekonomi dijalankan secara bertanggung jawab, tidak eksploitatif, dan menjaga keseimbangan antara manusia, alam, serta keberlanjutan jangka panjang.
Bagi Askrindo, green insurance adalah arah strategis jangka panjang. Askrindo bertekad menjadi pelopor proteksi hijau di Indonesia, asuransi yang mendorong kesejahteraan dan keadilan sosial, sekaligus menjaga bumi dan sumber daya penopang kehidupan. (RI)
- Penulis: Abdillah



