BSI Dorong Persiapan Haji Lewat Tabungan Tanpa Biaya Admin
- account_circle Redaksi
- calendar_month Rab, 17 Sep 2025
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat strategi penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) dengan mengoptimalkan layanan tabungan haji. Upaya ini dilakukan agar masyarakat bisa menyiapkan dana haji sejak dini tanpa terbebani biaya administrasi bulanan.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan pentingnya produk tersebut. “Tabungan haji menjadi salah satu fokus kami sebagai bank syariah untuk berkontribusi meningkatkan literasi persiapan dana haji masyarakat.”
Sebagai langkah awal kerja sama, BSI dan Kemensetneg menyepakati payroll sebagai pintu masuk layanan keuangan syariah, terutama bagi pegawai.
Dengan sistem ini, nasabah lebih mudah mengatur arus kas untuk rencana tabungan hajinya. Hingga kini, BSI tercatat sebagai pengelola tabungan haji terbesar dengan total sekitar 6,3 juta rekening.
“Hari ini kami berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara untuk bersama mendorong penetrasi layanan keuangan syariah yang komprehensif,” ujarnya.
Sementara itu, layanan payroll telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening dari berbagai institusi, termasuk BUMN, ASN, kementerian/lembaga, hingga swasta.
BSI juga berada di posisi ketiga sebagai bank nasional terbesar dalam pembayaran gaji aparatur sipil negara.
Payroll menjadi fondasi awal yang kemudian dapat terhubung dengan layanan keuangan lainnya di BSI, mulai dari pembiayaan konsumer, tabungan emas, cicil emas, investasi syariah, hingga Mitraguna Haji Khusus.
Khusus ASN, tersedia beragam keuntungan, seperti gratis biaya transfer antarbank, pembiayaan multiguna, hingga program pembiayaan emas.
Keunggulan lain yang ditawarkan adalah tabungan wadiah bebas biaya administrasi, sehingga lebih efisien bagi nasabah. Untuk membuka tabungan ini, kamu cukup menyiapkan setoran awal sebesar Rp100 ribu.
Menurut Anggoro, “Langkah ini menjadi salah satu upaya kami mendorong masyarakat untuk mempersiapkan dana haji dengan baik, terutama segmen nasabah pegawai dengan fixed income yang bisa kita optimalisasi lewat payroll,” ujarnya.
Kinerja payroll sendiri turut mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI. Pada Maret 2025, DPK mencapai Rp319,34 triliun, naik 7,40% year-on-year dibanding Maret 2024 yang sebesar Rp297,33 triliun.
Dari total tersebut, sekitar 61% adalah dana murah, dengan tabungan menyumbang 42% dan tabungan wadiah sebesar 40%.
Melihat tren positif itu, Anggoro optimis kinerja payroll akan tetap tumbuh sepanjang tahun ini. Posisi BSI sebagai bank operasional pemerintah sekaligus mitra resmi berbagai kementerian dan lembaga negara dalam pengelolaan rekening gaji diyakini menjadi faktor pendukung utama
- Penulis: Redaksi
