Presiden Prabowo: Targetkan Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 82 Juta Penerima Manfaat Secara Bertahap
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 29 Sep 2025
Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan capaian penting program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam 11 bulan pelaksanaan telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat. Hal itu disampaikan Presiden saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Menurut Presiden, program MBG tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat hingga tingkat desa.
“Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan iktikad baik dan cinta tanah air, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun dan uang itu kita pakai untuk makan bergizi gratis,” ujar Prabowo.
Presiden mengakui masih ada tantangan di lapangan, termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan, namun jumlahnya sangat kecil yakni hanya 0,00017 persen dari total distribusi. Ia menegaskan program sebesar ini belum pernah dijalankan di Indonesia, bahkan di dunia.
Prabowo membandingkan dengan Brasil yang butuh 11 tahun untuk menjangkau 40 juta penerima manfaat, sementara Indonesia dalam waktu kurang dari setahun telah menjangkau 30 juta.
Selain berdampak langsung pada gizi masyarakat, program ini juga memicu pertumbuhan ekonomi desa. Pasokan bahan pangan MBG berasal dari petani, peternak, dan nelayan lokal, sehingga menciptakan pasar yang terjamin dan diperkirakan membuka 1,5 juta lapangan kerja baru pada awal 2026.
“Setiap hari kita butuh telur, sayur, ikan, ayam dari desa-desa dan kecamatan. Dengan program ini, uang yang selama puluhan tahun mengalir ke kota besar, kini balik ke desa-desa,” jelasnya.
Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp335 triliun (USD 20 miliar) untuk melanjutkan program MBG tahun depan, dengan target menjangkau 82 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang bapak, saya bangga dengan 30 juta, tapi saya masih ingat ada 52 juta anak-anak dan ibu hamil yang masih menunggu,” tegas Presiden.
- Penulis: Redaksi
