Wamen Stella Dorong Kolaborasi Pendidikan Tinggi dalam Second India-Indonesia Track 1.5 Dialogue
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025
Jakarta-Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menghadiri jamuan makan malam yang menjadi bagian dari Second India-Indonesia Track 1.5 Dialogue yang diselenggarakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Acara ini mengusung tema “Building Bridges through Education and People-to-People Ties: India-Indonesia Outlook” dan mempertemukan delegasi dari India serta Indonesia untuk memperkuat jejaring pendidikan, sains, dan hubungan antar-masyarakat, Senin (15/9).
Dalam pidatonya, Wamen Stella menekankan bahwa pendidikan tinggi dan riset adalah fondasi penting bagi kemajuan bangsa. Menurutnya, hubungan Indonesia–India tidak hanya dapat diperkuat lewat diplomasi politik dan ekonomi, tetapi juga melalui jejaring intelektual dan kolaborasi akademik yang berkesinambungan. Ia menegaskan bahwa universitas harus menjadi pusat inovasi yang mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat, bukan sekadar menghasilkan publikasi akademik.
“Kami ingin generasi muda Indonesia tidak hanya belajar di universitas terkemuka, tetapi juga kembali membawa ilmu, jaringan, dan visi baru untuk membangun bangsa. Riset dan pendidikan harus berdampak langsung pada masyarakat entah melalui benih unggul, obat-obatan, atau teknologi energi terbarukan. Itulah esensi kolaborasi yang ingin kami dorong bersama India, agar tidak berhenti pada wacana, tetapi mewujud menjadi hasil konkret yang dirasakan rakyat,” ujar Wamen Stella.

Lebih lanjut, Wamen Stella menjelaskan bahwa pemerintah tengah meluncurkan berbagai program unggulan, mulai dari pembangunan Sekolah Garuda hingga Beasiswa Indonesia Maju. Wamendiktisaintek menekankan bahwa seluruh inisiatif ini dirancang untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh, berwawasan global, namun tetap memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan bangsa.
Acara ini turut menghadirkan Ashish Bharadwaj, Dekan Pendiri BITS Law School Mumbai, yang menyoroti kesamaan historis dan kultural antara Indonesia dan India. Bharadwaj menjelaskan bahwa kedua bangsa memiliki simbol-simbol kenegaraan yang sejalan serta tantangan demografi yang sama.
Dalam pidatonya, Bharadwaj juga menawarkan bentuk konkret kerja sama, seperti program gelar ganda, riset bersama, pertukaran mahasiswa dan dosen, hingga penyelenggaraan India-Indonesia Thought Leadership Annual Summit di Mumbai tahun depan. Ia juga mengusulkan India Immersion Program bagi mahasiswa Indonesia untuk mengenal ekonomi, budaya, hingga kehidupan sosial India secara langsung.
Saya sangat berharap setelah pertemuan hari ini akan ada tindak lanjut nyata, seperti program percontohan pertukaran mahasiswa atau riset kolaboratif. Dalam satu tahun ke depan, kita harus bisa melihat hasil konkret. Dengan begitu, hubungan antar-masyarakat tidak hanya menjadi jargon diplomasi, tetapi benar-benar menjadi pengalaman hidup yang membekas bagi generasi muda kita, yang kelak akan menjadi pemimpin di masa depan,” ungkap Wamen Stella.
Melalui Second India-Indonesia Track 1.5 Dialogue, baik Indonesia maupun India sepakat untuk melanjutkan komitmen dalam memperluas lingkup kerja sama strategis, khususnya di sektor pendidikan, riset, dan penguatan hubungan antar-masyarakat. Inisiatif ini diharapkan menjadi fondasi penting dalam mempererat persahabatan sekaligus mendorong kontribusi kedua negara sebagai kekuatan besar yang tengah tumbuh di dunia.
- Penulis: Redaksi
